Yuk... GROW Bersama Oleh : Yudhistira Adipinto
“Pak Genta sekarang keruangan saya ya!”, perintah Pak Jarwo. Saat itu jam menunjukan pukul 09.00 WIB. Genta segera bergegas menuju ruangan pimpinannya dengan perasaan yang berkecamuk. Sesaat setelah Genta duduk, Pak Jarwo langsung memberikannya setumpuk dokumen yang masih terbungkus rapi di dalam amplop berwarna kuning dengan tali pengikatnya berwarna merah. “Apa ini pak?” tanya Genta, “dokumen akreditasi” jawab Pak Jarwo singkat. “Kenapa bapak memberikan dokumen ini kepada saya?” tanya Genta dengan raut muka kebingungan. Pak Jarwo tidak langsung menjawab pertanyaan Genta, dia sibuk memainkan handphone keluaran terbaru yang baru saja dibelinya. Setelah beberapa saat menunggu, akhirnya kekhawatiran Genta terjawab, “dokumen ini harus segera diselesaikan dan kamu saya tugaskan untuk menyelesaikannya” tegas Pak Jarwo. Genta adalah seorang anak muda yang memiliki komitmen dan disiplin kerja yang baik. Saat ini dia adalah staf pada unit kerja yang dipimpin oleh Pak Jarwo. Setiap pekerjaan yang menjadi tugasnya selalu diselesaikan dengan baik. Namun akhir-akhir ini Genta merasa kewalahan dengan beban kerja yang diterimanya. Bukan karena dia gak mampu dan gak mau mengerjakannya, tapi karena banyak pekerjaan yang bukan tugas pokoknya yang harus segera diselesaikan. Sebenarnya Pak Jarwo memiliki beberapa orang staf. Namun karena tidak paham dengan tugas dan pekerjaannya, maka dia selalu menyuruh Genta untuk menyelesaikan pekerjaan tersebut. Alasannya sederhana saja, Genta tidak pernah bertanya kepada Pak Jarwo namun pekerjaannya selalu baik. Pak Jarwo khawatir bila menugaskan pekerjaan kepada staf yang lain, mereka akan bertanya dan Pak Jarwo tidak bisa menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut. Nah, dari cerita diatas kita bisa menyimpulkan bahwa Pak Jarwo tidak mampu mengelola timnya dengan baik. Dan bukan itu saja, Pak Jarwo juga tidak mau berusaha belajar untuk meningkatkan kecerdasan intelektualnya dan mengembangkan kemampuannya sebagai leader. Sehingga dia tidak memiliki kepercayaan diri untuk memberikan arahan dan solusi kepada bawahannya. Di sisi yang lain, staf Pak Jarwo selain Genta tidak mendapatkan kesempatan untuk mengembangkan dan membuktikan kemampuannya, sehingga mengakibatkan kecemburuan diantara bawahan Pak Jarwo. “To help others develop, start with yourself”. Kalimat ini mengajarkan kepada kita, bahwa sebelum kita ingin membantu orang lain untuk berkembang, mulailah dari diri sendiri. Dengan begitu kita dapat membantu orang disekeliling kita untuk tumbuh dan mampu mengeluarkan versi terbaik dari dirinya sendiri. Walaupun saat ini jabatan Pak Jarwo sudah berada di top manajer, bukan berarti tidak perlu lagi untuk belajar dan mengembangkan kompetensinya. Karena seorang pemimpin harus mengetahui jalan, melaluinya dan menunjukan jalan tersebut kepada orang lain. Suatu unit kerja dalam sebuah organisasi dapat disebut sebagai tim. Dan tim akan selalu bekerja dan bergerak bersama-sama untuk mencapai tujuan dari organisasi. Tim tidak akan bisa tumbuh besar dan berhasil bila tidak ditopang dengan kemampuan, kerjasama, saling menghargai dan saling memahami tugas serta perannya masing-masing. Nah, judul tulisan diatas mengajak kita untuk sukses bersama. Dan bila pun gagal tim akan saling menguatkan dan kemudian akan bersama-sama mengevaluasi agar berhasil meraih tujuan oraganiasi. Jadi, ini bukan soal tumbuh kesamping atau keatas ya, seperti salah satu iklan susu peninggi badan. Kamu benar, artikata Grow dalam kamus Bahasa Inggris adalah tumbuh, namun bukan itu maksudnya, Grow disini adalah sebuah singkatan, yakni Good teamwork, Respect to the others, Over the limit, Winnig team. Tim yang dimiliki oleh Pak Jarwo sangatlah jauh maknaknya dari singkatan GROW diatas. Seseorang yang memiliki jiwa berani keluar dari zona nyaman (BKDZN) tentulah ingin menjadikan hidup lebih bermakna dengan selalu menyertakan Allah Tuhan Yang Maha Kuasa dalam setiap aktifitasnya. Dan selalu senang untuk selalu saling memberi, menerima, mengingatkan dan menguatkan. Tidak ada keberhasilan yang diraih karena usaha sendiri, pastilah selalu ada orang-orang yang memberi bantuan untuk keberhasilan itu. Karena itulah dibutuhkan indikator GROW agar tujuan organisasi dapat dicapai Good teamwork -Kerja tim yang baik sangatlah diperlukan untuk meraih keberhasilan. Siapapun kita dan apapun jabatan kita, selama kita ada didalam tim kerja, maka kita harus memiliki kesadaran bahwa kita memiliki tanggung jawab dan peran masing-masing. Respect to the others – Saling menghormati satu sama lain adalah salah satu soft skill yang harus dimiliki anggota tim. Karena dengan kita saling menghormati, maka akan terbangun susana kerja yang nyaman dan kondusif. Over the limit – Lampaui batas kemampuanmu, agar tidak terjebak dalam zona nyaman yang nantinya pasti akan mematikan karirmu. Upayakanlah selalu pekerjaan hari ini lebih baik dari hari kemarin. Winning team – Islam mengajarkan bahwa sebaik-baik manusia adalah yang bermanfaat bagi orang lain. Bila filosofi tersebut ada didalam sebuah tim, maka tim tersebut tentulah memiliki kualitas kinerja yang baik. Semua anggota tim mampu menyelesaikan tugas tepat waktu, dan tidak ingin menjadi beban bagi anggota tim lainnya. Dengan tim yang memiliki meaning and purpose dari GROW ini, tentulah dalam bekerja akan mengarah kepada sebuah proses perkembangan dan kemajuan untuk menuju kesempurnaan. Kesempurnaan memang tidak mungkin bisa didapatkan, namun orang yang selalu mengejar kesempurnaan dia akan mendapatkan keunggulan. |